Monday, July 28, 2003

Puisi Rumah Kita


Puisi Rumah Kita



inilah rumah kita 
dindingnya adalah kesabaran 
lantainya adalah kepercayaan 
atapnya adalah cinta kasih 
pagarnya adalah rindu 

pagi di rumah kita adalah keceriaan
aku terjaga, dengan kau dipelukan 
hangat menyeruak tirai kelambu kita, 
menyapa bayi-bayi kita 

malamku adalah dekapan, 
aku, kau dan bayi-bayi kita 
menyusuku, menyusu mereka di putingmu 
yang merah bercahaya 
karena cinta mengalir disana 

rumah kita adalah puisi 
tentang kau aku yang tak pernah tua 
tentang bayi-bayi kita yang tak pernah 
beranjak dewasa 

tentang cinta yang mendekapku, 
mendekapmu 
mengikat jiwa kita satu 
pada cita-cita yang mengangkasa 
inilah rumahku 
puisi tentang cinta  


(29 juli 2003) 

* Compiled


Thursday, July 24, 2003

Juli Sepuluh Tahun Lalu


Juli Sepuluh Tahun Lalu



Sepuluh tahun yang lalu, aku bertemu denganmu, seseorang yang telah kukenal sejak kita kecil. Pertemuan yang tak pernah kusangka, akan jadi satu lompatan besar dalam seluruh langkah kehidupanku.

Sepuluh tahun berlalu sejak kita bertemu, dan inilah kita, menjalani ulang bulan sepuluh tahun yang lalu ketika cinta kita pertama kali merekah. Aku tidak ingin mengenang hal buruk yang terjadi diantara kita, karena itu hanya akan menorehkan luka, hatimu, hati kita. Tapi aku akan selalu mengenang semua hal buruk yang telah kulakukan terhadapmu, agar aku bisa selalu memperbaiki sikapku. Agar aku selalu tahu, betapa kamu sangat mencintaiku.

Dan inilah kita, di ulang bulan ini aku ingin kembali mengingatmu sebagai Minarni, gadis yang sepuluh tahun lalu kujumpai kali pertama dalam alam kedewasaanku, dan kau memberikan senyum merekah menghiasi lahirmu yang bersahaja. Gadis yang pada hari itu kusadari padanya aku telah jatuh cinta dan akan selalu jatuh cinta.

Ulang bulan ini akan kucoba mengingatkanmu kembali, bahwa aku mencintaimu. Masih dan selalu. 

Selamat ulang bulan, kekasihku.


(24 juli 2003)