Tuesday, January 18, 2005

Teach Me How to Love


Teach Me How to Love...


kepada minarni; 

ajarkan aku cara mencintai dengan hati, seperti apa yang kau lakukan terhadapku.. kau lekatkan cinta di hatiku, dan kau sertakan hati di tiap getar cinta yang kau sampaikan padaku. kau menggugahku.

aku menyakitimu dengan kebohongan. bicara dusta. aku menyayangimu kadang hanya ketika kau meminta. dan kau membalas semua dengan ketulusan cinta yang paripurna. kau membanjiriku kasih sayang tanpa banyak kata. "aku sedih bila hatimu sedih, aku pun bahagia bila kamu bahagia”, itu katamu. “semua ini karena kita satu. aku ingin kita akan selalu bersama dalam suka dan duka. aku rindu puisimu," begitu kau katakan padaku selanjutnya.

sungguh, tak ada yang membuatku berani menyongsong hari, melawan terpaan angin dan sengatan mentari, selain keberanian yang kau tularkan di jiwa dan semangatku.

tak ada kekuatan yang mampu mendorongku selalu terjaga ketika pagi, sedang sesungguhnya aku tak ingin membuka mata lagi. mendorongku bangkit, tegak dan berdiri... berjalan dan berlari, meninju matahari dan terjang segala perdu onak dan duri.

"tak ada selain kamu", begitu katamu tentangku. kau mengajariku tentang hakekat cinta yang sesungguhnya.. tentang apa menyatukan kita. bahwa sesungguhnya bukan semata anak atau status kita sebagai sepasang manusia yang berada dalam satu ikatan pernikahan... bukan semata keharusan dan kewajiban yang membuat kita terjebak pada ritual yang lalu jadi kebiasaan, melainkan keinginan dan kebutuhan jiwa kita yang selalu rindu untuk menyatu. tak ada ikatan karena hakekatnya hati kita satu, terpaut, berpadu.. saling melengkapi. saling mengisi. saling membutuhkan. saling mencintai..

maka ajarkan aku cara mencintai dengan hati, seperti yang selama ini kau beri. tanpa henti...


18 januari 2005, 03.15pm
sepanjang sudirman, memikirkanmu...


* Compiled

Saturday, January 1, 2005

Rumahku, Syurgaku...


Rumahku, Syurgaku

(a home sweet home)


di rumah ini yang kuhirup adalah keharuman
dinding-dinding yang menyejukkan mata,
ruang-ruang yang melegakan jiwa,
atapnya adalah kasih sayang
penaungan kau, aku.. dan buah hati kita.

lantai yang kupijak halus seperti kulitmu
dan pakaian yang kukenakan lembut ‘bak helai rambutmu.
di rumah ini seakan mengalun musik merdu
panggilan mesra kau dan anak-anakku,

sudut-sudutnya seperti merebakkan aroma cinta.
begitu damai, begitu lega.
rindu menyergap tiap kali kupergi
dan riuh memanggilku kembali.

adakah kau rasakan kasih sayang
menyeruak di tiap-tiap jengkal ruang
yang kita jejak?

betapa aku tak pernah jemu
menghirup dalam nafas, nikmati aromamu.
Wujudmu yang indah, kekasihku.


(1 jan 2005)


* Compiled